BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Minggu, 03 Agustus 2008

Gw tertarik banget sama yang namanya Mindset, habit,and karakter. So bro gw Cuma pengen berbagi pandangan gw soal Mindset ini…

Pertama gw bingung soal apa sih Mindset itu, trus kenapa itu benar2 penting. Setelah gw pikir ternyata Mindset itu adalah cara berpikir orang, yang akan menghasilkan tujuan, tujuan disini sebenerya beraneka ragam, nah disini Mindset yang dipake adalah tujuannya menjadi Pria Idaman yang Benar2 di inginkan wanita. Tapi orang pasti bertanya apa dengan hanya berpikir kita bisa mendapatkan wanita??apa hanya dengan berpikir jadi orang kaya terus kita bisa kaya?

Jawabannya jelas tidak, karena Mindset itu bukan sesuatu yang hanya dipikirkan, tetapi sesuatu yang harus dilakukan. Tujuan akhir adalah target yang ingin di capai oleh Mindset. Bagaimana Mindset ini bekerja, gw pengen menganalogikan Mindset Real Man, dengan Mindset Akademi militer. Gw pilih akademi militer bukan karena gw tentara atau polisi , ini contoh yang mungkin bisa di pake…

Apa yang gw dapet dari para moderator gw ini benar-benar sesuatu yang membuka pikiran gw, mindet=>action(pengulangan)=>habit=>karakter. Nah di semua aspek kehidupan berlaku hal seperti ini, bukan hanya untuk dicintai oleh wanita. Tetapi gw mau fokus pada Mindset Real Man disini ini. Sbelum gw masuk ke bagian analogi dengan pendidikan militer. gw pengen bertanya? Bener ga karakter kita berasal dari orang tua atau lingkungan keluarga? Bener ga karakter kita dapet dari lingkungan pergaulan kita? Pasti jawabannya bener, nah dari mana karakter ini didapat? Trus bagaimana proses pembentukan karakter itu sebenernya? Ya semuanya dari Mindset. Seorang anak yang telah di berikan Mindset disiplin oleh orangtuanya akan memiliki karakter disiplin yang kuat. Ini terjadi seperti proses yang di atas, pemberian Mindset oleh orang tua dan di jalankan oleh anaknya sebagai pengulangan yang terus menerus, dan akan terbentuk kebiasan dari anak tersebut. Setelah beberapa lama akan menjadi karakter dari anak tersebut…

Ada kutipan terkenal dari buku yang gw baru baca(gw baru baca buku karena lagi bingung soal Mindset… emang otak kalo ga tertekan ga mau kerja… )

“Berikan saya selusin bayi sehat, terawat baik, serta lingkungan khusus buat saya sendiri untuk membesarkan mereka dan saya berani memilih satu diantara anak mereka secara acak dan MELATIHNYA menjadi ahli dalam BIDANG APAPUN yang saya kehendaki:dokter, pengacara, seniman, pedagang, dan ya bahkan pengemis atau pencuri sekalipun, tak peduli bakatnya, kegemarannya, keyakinan, keahlian dan sukubangsa nenek moyangnya.”

Oh ya itu kutipan dari John B. Watson, bapak mazhab perilaku dalam bidang psikologi.

Nah mungkin dari kalian ada yang berpikir, berarti Mindset ini terlambat dong kalo di terapkan sekarang?, dimana yang gw yakin kalian sekarang bukan bayi lagi. Jelas tidak terlambat, lihat lagi kata kunci kutipan diatas, MELATIHNYA dan DALAM BIDANG APAPUN. Memang benar bahwa kesuksesan seseorang itu banyak di pengaruhi oleh lingkungannya. Lingkungannyalah yang menentukan Mindset, dengan Mindset orang itu bertindak dan hasil yang dituju sudah jelas seperti apa yang Mindset sebelumnya tanamkan. tetapi sekali lagi tujuan tercapai dengan LATIHAN YANG FOKUS dan TERARAH sesuai Mindset yang ditanamkan.

Trus apakah kita yang sudah memiliki karakter seperti yang di tanamkan oleh orang tua, bisa membentuk karakter baru yang bisa membawa kita ke kesuksesan? Jawabannya bisa. Berarti cari orang tua angkat yang sukses dong supaya bisa sukses, tidak perlu. Kita hanya perlu mencari Mindset, kemauan dan keyakinan, melatih skill, fokus, terarah, dan tujuan akan tercapai dengan sendirinya.

Mungkin ada yang belum setuju soal Mindset yang diterapkan di masa remaja? Trus apakah Mindset ini akan berfungsi untuk mencapau tujuan? Nah kita kembali ke akademi militer tadi, salah satu alasan saya memilih militer, karena di sini ada unsur pemaksaan. Pemaksaan disini diberikan dengan satu tujuan yaitu menjaga Negara kita yang indah ini dari bangsa lain yang ingin merebutnya. Contoh Mindset disiplin yang ada di militer. Ada seorang remaja yang ga pernah diberikan pendidikan disiplin oleh keluarga maupun lingkungannya. Dia remaja yang pemalas, sudah biasa hidup tak terjadwal, badan lemah(ini karena dia males olah raga mungkin), ga punya solidaritas, n laen2(karakter yang terbentuk dari lingkungannya). Nah karena tuntutan hidup dia harus masuk akademi militer. Akademi militer dengan Mindset disiplinnya mewajibkan untuk disiplin. Berbagai macam disiplin yang diterapkan wajib diikuti oleh semuanya, termasuk remaja tadi. Pada awal-awal di akademi, remaja ini pasti akan merasa sesuatu yang tidak enak, stress, ga kuat, bahkan depresi. Tapi kalo dia tidak masuk militer dia tidak akan makan dan mati kelaparan.

Dia jalani yang namanya disiplin, bangun pagi, latihan perang, lari keliling lapangan, masuk keluar hutan, memakai pakaian yang rapi, semuanya. Memang pada awalnya dia blum bisa menerima, karena sangat jauh bertentangan dengan karakter dia sebelumnya, tapi setelah 3 bulan(pembentukan kebiasan baru) melakukan hal yang sama selama 3 bulan maka rasa stress dan depresi akan hilang. Apakah karekter disiplin yang di harapkan oleh Akademi sudah terbentuk…? Jelas belum, karena ini hanya kebiasaan(habit). Bagaimana misalnya pas 3 bulan dia dikeluarkan dari akademi karena salah tembak dan yang kena pantat komandannya? Setelah kembali ke dunia sebelumnya dia tidak akan otomatis kembali seperti ke keadaan sebelum masuk militer, tapi masih terbawa habit atau kebiasaan disiplin yang diterapkan di akademi. Karena tidak ada ikatan atau aturan di dunia sipil, dia merasa tidak perlu untuk disiplin. Nah karena karakter utama dari remaja ini masih ada, dia akan kembali ke karakter itu. Kenapa seperti itu? Karena Mindsetnya sudah tidak dipakai lagi.

Bagaimana kalo remaja tadi tidak salah tembak? Dia melanjutkan akademinya sampai selesai? Tentunya karekter disiplin akan menjadi bagian dalam hidupnya, dan itu tanpa disadarinya. Bagaimana bila dia pensiun dari militer? karakter disiplin ini akan tetap ada dan akan diturunkan ke anak cucunya.

Nah buat bro semua mungkin sudah medapatkan inspirasi dari cerita ini, tapi mungkin ada yang bertanya, wah berarti lama dong untuk membentuk karakter Pria Idaman? jawabannya memang lama, tapi untuk mendapatkan wanita idaman tidak lama?
Asal Mindset sudah terinstall dan terpatri dengan benar di kepala kita. minsdset menimbulkan action. Ada banyak strategi, konsep, cara, teknik dan lain2 untuk menjalankan action disini. nah kenapa ada teknik orang lain blum tentu juga bisa kita terapkan? Itu kembali ke kepribadian dan gaya kita sendiri, tiap orang memiliki gaya yang berbeda2 untuk mencapai tujuannya.

Ada dua gaya dalam action:

1 meniru peran(action).
Ini dia bagian yang menarik, ada satu topic yang di bahas gw tentang Mindset, banyak yang meminta cara ampuh buat mendapatkan cew yang diinginkan. Yah sudah tentu di berikan oleh gw yang baik hati itu… trus mereka meniru tekniknya dan berhasil, tapi ada juga yang tidak berhasil.karena dia berhasil dengan teknik mentor atau gurunya, dia akan terus menggunakan ‘gaya meniru’ dan terus meniru dari master2 yang ada disini. Dia akan terus meminta lebih banyak lagi cara2 dari para pementornya? Apakah gaya ini tidak akan membentuk karakter pria idaman? Kembali kerumus yang tadi, Mindset=>action=>habit=>karakter.jawabannya bisa asal Mindsetnya terinstall baik dan membuatnya fokus menjalankan action.tapi action harus dia dapat dari orang lain yaitu pementornya.Nah pementornya harus menyuplai terus cara2 kepada muridnya. Dan itu akan berlangsung lama.

Bagaimana dengan yang tidak berhasil tadi? Mereka ini yang hanya meniru action saja, bukan Mindset. Dia tidak terlalu perduli dengan Mindset, yang penting cara atau teknik.Karena teknik yang diberikan master tidak berhasil, mungkin dia akan menganggap ini cuma permaianan dan bohong2an. Kabur dan kembali ke karakter lelaki traditional yang tertindas dan depresi. Action di jalankan dan tidak berhasil, tidak akan menjadi habit. Karena tidak ada Mindset yang mengatur, memberikan dorongan dan keyakinan untuk menjalankan terus action yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

2. menjalankan peran(action)
Orang dengan gaya menjalankan peran sudah tentu, memiliki Mindset. Mindset yang mendorong dia untuk menjalankan perannya.Terus apa bedanya meniru dengan menjalankan. Kita ambil contoh, misalnya ini ada suatu drama dan dramanya itu adalah pick up cew di mall. Buat yang memiliki gaya meniru, dia akan meminta contoh dari awal sampai akhir dialog, body language, yang di butuhkannya untuk bisa pickup cew. Dan dia berhasil. Bagaimana yang menjalankan peran, dia tidak perlu melihat detail percakapan, modalnya hanya Mindset dan otomatis Mindset ini yang akan mengatur tindakan action strategi system yang di butuhkan untuk pick up cew. Dengan Mindsetnya dia akan menemukan strategi yang pas buat dirinya. Karena sudah menjalankan action yang sesuai dengan dirinya sudah tentu dapat dilihat siapa yang lebih natural. Gaya ini tidak akan bergantung terhadap teknik orang lain.

Dia hanya akan mengumpulkan bahan2, ilmu dan pengalaman dari orang yang telah jauh menjalankan perannya sebelumnya. Ilmu atau pengalaman ini digunakan untuk mengembangkan teknik yang akan dia pakai.

Apakah gaya ini akan mejamin keberhasilannya, ya asalkan dia tetap fokus dan konsisten dalam menjalankan actionnya. Sampai terbentuk kebiasaan yang akan membentuk karakter pria idaman.


Kembali ke cerita akademi militer tadi, apakah dia meniru atau menjalankan? Jelaslah remaja tadi menjalankan action. Apakah orang melihat dia disiplin, kuat, dan rapi? Walaupun itu baru satu bulan menjalani akademi militer, jawabannya jelas ya. Karena dia menjalani mindset dari akademi militer tadi.

Nah sama juga dengan pria idaman, kalo kita sudah mensetting Mindset dengan benar, dan menjalankan action sebagai pria idaman. Jelas cew akan menyadarinya, dan kita bisa mendapatkan wanita yang kita inginkan dengan menjalankan action yang diperlukan.
Contoh di Pria idaman, pemuda yang tidak percaya diri mensetting Mindsetnya menjadi pria idaman yang percaya diri. Dengan kesungguhan dan keyakinannya untuk dapat mencapai karakter percaya diri, dia mulai mejalankan action sebagai pria yang penuh percaya diri. Bagaimana caranya untuk membentuk kepercayaan diri, seseorang yang tekun dan konsisten tentu akan mencari segala cara yaitu dengan mencari sumber2 bacaan, contoh orang yang percaya diri, lingkungan tempat dimana orang dengan kepercayaan diri tinggi biasa berkumpul, dan yang lainnya.

Setelah sumber pengetahuannya cukup, dia akan melatih terus kepercayaan dirinya. Dan ini akan langsung terlihat. Karena dia menjalani action, bukan meniru atau tryng to be, seperti kata gw, stop tryng just be. Pada saat baru menjalani mindset kepecayaan diri sudah tentu cew akan tau dia percaya diri, Cuma ini masih menjalani action yang suatu saat diyakini akan menjadi kebiasaan dan tentunya akan menjadi karakter dalam hidupnya. Mungkin juga dia awal2nya merasa stress, depresi, merasa ini bukan dirinya yang sebenarnya, mungkin itu adalah efek dari karakter ketidakpercayaan dirinya yang masih ada, tapi karena keyakinannya untuk bisa menjadi percaya diri, dia bisa lalui itu dan tetap konsisten terhadap tujuannya.

Kalo di akademi militer untuk membentuk karakter hanya dengan mengikuti aturan yang berlaku. Tapi kalo di dunia nyata DIBUTUHKAN KEMAUAN, KEYAKINAN, KONSISTENSI untuk mencapai tujuan hidup. Halangannya hanya pada bagaimana kita menghadapi perbedaan karakter Sukses dengan karakter kita yang menghalangi sukses kita sebelumnya…


Bro sory kepanjangan postnya. Ini Cuma buah pikiran gw tentang Mindset, semoga berguna.mungkin ada yang tidak sesuai dengan kenyataan, tolong diperbaiki. Masukan akan sangat berarti buat gw dan yang lainnya. Thankyuuu…

0 komentar: